Bismillahirahmanirahim, sebuah tulisan yang akan menceritakan bagaimana bersaudara itu asik dan bahagia itu sederhana. Perjalanan dimulai dari membantu tugas akhir ,demi menyandang gelar sarjana muda nya Adinda kita pergi ke daerah Sulawesi Barat. Tempat yang ngga pernah berpikir untuk bisa sampai kesini tapi Allah sebaik-baik perencana. Dalam cerita ini mau nunjukin bahwa sebagai yang dari Bandung , kota lah istilahnya merasa jayyyy jauh banget . Dan harus kalian tahu bahwa mencari Daeng kali ini bukan lama di kota Makassarnya, tapi di daerah Polewalimandar sekitar 6 jam dari bandara. Harus sejauh ini mencari Daeng sampai kepelosok tapi apa ketemu? oh ya Daeng tuh bahasa lain nya Mas kalau di Jawa, kalau di Sunda tuh Aa tapi Daeng tuh ada penjabaranya lagi gitu istilah untuk bangsawan juga atau banyak lagi deh. Terpenting adalah apakah perjalanan ini akan berlabuh disana?
Menempuh jarak untuk menyelesaikan rindu memang tidak mudah,tapi pasti akan ada hasil yang menyenangkan dalam sebuah pencarian. Dimulai dengan 6 jam perjalanan menuju Polewalimandar dan disini orang nya pada baik, Alhamdulillah kita memang rencana tinggal dirumah warga karena disini penginapan jauh sama tempat yang mau kita datengin jadi dirumah warga adalah suatu tips. Oh iya walaupun warga disini baik tapi kita ngga bisa seenaknya, kita harus punya tujuan dan tatakrama nya. Ya walaupun pas kita disini juga suka berisik tapi jangan sampai berisik yang gaduh sampe larut,karena disini jam 9 aja udah pada tidur. Jadi sebelum memilih untuk tinggal dirumah warga harus punya tujuan yang pasti dan kalau bisa manfaat buat warganya. Kalau tujuan kami? nanti deh dikasih tau dalam bentuk film.
Nah di Polewalimandar tuh panas banget kalian yang biasa dingin pasti bakalan kepanasan karena tempat yang kami untuk tinggal belakang rumah nya tuh laut terus depan rumah nya tambak ikan dan udang. Kalau ada puisi desaku yang ku cinta mungkin disini tempatnya. Kayu dan Batu jadi tanaman. Menyenangkan lagi adalah disini seafood itu makanan sehari-hari dengan cita rasa lokal tentunya. Hal yang susah dicari dan kalau ada pastinya mahal kalau dikota. Kalau kita datang ketika musim panen udang kamu mau sampe mual juga silahkan ahaha. Ketika kami ke Pantai Tanjung Buku yang memang masuk pos kawasan konservasi kebetulan bertepatan dengan perayaan Isra Mi'raj dan kita diundang oleh kepala desa untuk hadir dimasjid tersebut. Banyak makanan banget! ini hal yang bikin kami seneng ketika berkunjung. yap! kuliner lokal nya. Dari semua makanan ada bahan dasarnya tuh pisang tapi bumbunya kacang pake gula merah, oh iya disini emang cemilanya kebanyakan manis gula merah gitu lohhhh. Ini teraneh karena bumbu kacang tapi gula merah gimana tuh? tapi ini terbaik banget. Aku pikir diacara ini akan ketemu Daeng karena masyarakat pada berkumpul di Masjidnya, tapi ternyata tidak. Dan kami tidak menyerah!
Kita kemudian pergi ke daerah konservasi hutan mangrove di daerah Gonda, disini masih sepi dan air nya masih jernih banget. Karena The Power Of warga lokal kita snorkling gratis hanya bayar upah bensin kapal 50 ribu. Menyambung tali persaudaraan adalah salah satu penghantar rezeki itu bener banget. Tapi disini tidak menemukan Daeng juga, sampai akhirnya besok harus kembali ke Makassar karena masih ada urusan lain. Pencarian bagaimana? Saya tetep percaya Allah mempertemukan kita ketika sudah pantas. Mungkin perjalanan kali ini belum. Ya hikmah yang bisa kita ambil dalam perjalanan kali ini banyak temen itu benar mendekatkan rezeki kita, banyak di bantu, banyak yang doain. Sudahlah mari kita cek tujuan selanjutnya untuk mencari......... apa mungkin sebenernya ada tapi menyamar sebagai.. ah sudahlah.