Ngga pernah terpikirkan bisa pergi ke Aceh karena memang bukan salah satu destinasi yang diprioritaskan buat dikunjungi tahun ini, tapi Allah sebaik baik perencana. Dari awalnya memilih cerita untuk Tugas Akhir kita satu team setuju buat bikin dan nyari narasumber yang based story nya tentang Aceh. Kamu kira saya punya keluarga atau temen di Banda Aceh? Tidakkkk. Cerita awal saya minta bantuan sama Teh Dina ( @anidamirak ) yang kebetulan punya kawan orang Aceh, tapi mengalami keraguan karena benar benar ngga kenal banget hingga akhirnya ditahan dulu. Allah sebaik-baik perencana. Karena nekat saya nyoba cek official Instagram nya ISBI Aceh mungkin kalau lewat institusi lebih bisa dipermudah. Nah tips juga nih buat kamu yang emang bener bener belum ada kenalan tapi emang tujuannya akademik bisa cari lewat sosial media institusi tersebut atau jalur Allah dah yang paling bener.
Akhirnya nyari difollowersnya dan aku kirim pesan (DM) yang sekiranya dia jurusan teater karena kan di ISBI Aceh belum ada jurusan film. Sampai lah kepada akun nya Muna ( @muna_resty2405 ) aku coba kirim DM tapi ngga ada jawaban. Tapi lagi-lagi Allah sebaik-baik perencana Muna nyimpen nomer nya di Bio instagram nya langsunglah disimpan dan bertanyaaa. Disini lah kemudahan terus Allah kasih, memang pada saat memunajatkan doa aku minta " Ya Allah tolong jangan membalas dosa-dosa ratu pas lagi TA " karena yang harus kita Istighfarin adalah ketika dosa yang kita buat dibales di dunia dan ketika lagi punya hajat. Dan ini yang disebut " Definisi Dimudahkan " lagi-lagi Allah mempermudah dengan diperkenalkanya aku sama muna dengan Rifar seorang mahasiswa jurusan Arsitektur di UIN Ar- Raniry Banda Aceh, karena memang kebetulan muna agak jauh dari Kota Banda Aceh.
Allah sebenernya yang kita butuhin, karena Allah yang punya hati setiap orang dan dengan mudah dibulak balikan, dan kemudahan kemudahan pun Allah kasih lagi. Alhamdulillah Rifar mau jadi guide kita selama di Banda Aceh dan juga mau bantu nyari lokasi. Sebenernya yang dikhawatirkan disana adalah budaya keislaman nya yang kuat maka dari itu pengen punya temen perempuan disana agar tidak menimbulkan fitnah dan dikenalinlah sama Amel yang baik banget mau motor-motoran sampe ke Aceh barat. Tapi Aceh ngga seserem itu kok. walaupun image nya kayak posesif gitu bukan nya bener kan kita harus nya ngga berdua duaan apalagi mesum. Tapi disana banyak juga sih muda mudi di pantai atau yang boncengan cewe dan cowo gitu. Ya emang kalau kita mesum, minum Alkohol,judi sampe narkoba bakalan dihukum, tapi kayaknya bukan cuma di Aceh deh semua daerah juga pasti melarang hal semacam itu. Tapi mari kita luruskan niat biar dipermudah sama Allah.
Lokasi yang pertama dikunjungi itu pantai Ulee Lheue ini sih beautifull sunset karena spot nya diantara gunung gunung gitu kayak yang di teletubies haha. FYI, disini sama di Bandung bedanya tuh sekitar 45 menit jadi biasa di Bandung jam setengah 6 matahari udah menguning nah disana setengah 7 baru kerasa. Jadi mempengaruhi waktu shalat juga pokoknya sampe Bandung jetlag jadwal shalat dah. Di pantai ini juga salah satu daerah yang terkena dampak tsunami, didekat sini juga ada kuburan masal. Tapi hari itu adinda tidak menemukan abangnda, mungkin abang ada ditempat lain?. Saya pikir akan bertemu abangnda disini karena tempat ini hampir dekat dengan titik 0 Indonesia bang. Kalau senja ini masih ku nikmati sendiri aku tidak akan menghabiskan nya hingga selesai, biar abang yang menuntun ku dalam gelap saja , tapi nanti jika bertemu.
Perjalanan berlanjut ke sebuah tempat yang siapa pernah kepikiran bisa ke masjid superpower yang biasa kita lihat digoogle atau diportal berita? Yaaaa Masjid Rahmatullah. Masjid yang terletak didaerah Lampuuk salah satu masjid yang daerah nya terkena dampak dahsyat banget tapi bangunan nya masih kokoh. Bangunan disekitar sana udah habis banget sama ombak dari tsunami tapi Allah punya kekuatan lain kayaknya untuk ngasih liat bahwa tanpa kuasanya kita mah bukan apa-apa. Masjid ini bikin hati tersayat sekali karena menjadi tempat menyelamatkan diri ketika ada musibah tapi terkadang sepi sekarang. Saya kira juga akan bertemu abangnda disini karena yang aku harap abangnda bisa selalu berada di masjid ini untuk menduduki shaf pertama setiap berjamaah. Tapi disini sepi bang aku tidak menemukanmu. mungkin di museum tsunami?
Kalau ke Aceh ngga ke Museum Tsunami kayaknya belum afdol yah,siapa tau hari ini bertemu dengan Abangnda?. Museum yang dibangun untuk mengenang tragedi tsunami terbesar dalam sejarah Aceh ini ada di sekitar kota Aceh dekat dengan Masjid Raya Baiturrahman. Ketika masuk kesini kita langsung disambut sama suara shalawatan dan melewati jembatan yang mengalir air dari atas. Filosofinya sih katanya biar ngerasain gimana keadaanya seperti waktu kejadian. Sumur doa dan ini adalah tempat yang paling merinding banget ketika berkunjung kesini. Kamu akan melihat ratusan nama korban tsunami terpatri namanya didinding gedung ini dan ketika kamu melihat keatas ada lafadz Allah seperti menandakan setiap kita pasti akan kembali pada Allah. Tapi dihari ini saya tidak menemukan apa yang dicari. Padahal besok pulang, apa abang emang ngga suka ketempat wisata bang?
Disini sering banget adinda diajak ke tempat minum kopi bang ya karena Aceh daerah produksi kopi terkenal juga di Indonesia siapa sih yang ngga tau kopi gayo?. Disini minum kopi seperti minum obat 3x sehari haha. Tapi adinda ngga minum kopi bang, kurang suka. Apa abang suka kopi? jangan terlalu banyak juga ya bang takut asam lambung mu kena bang. Kalau kau sakit bang apakah kita bisa bertemu? Jaga kesehatan bang.
Sampai akhirnya dihari terakhir di Aceh padahal sudah ketempat-tempat yang ramai Abangnda belum juga ditemukan. Pulanglah sudah.Aceh bagi saya adalah sebuah tempat yang membuat mata harus menunduk kebawah tapi hati senan tiasa mengadah keatas untuk lebih dekat dengan tuhan. Dalam pencarian Abangnda kali ini memang tidak menemukan titik temu tapi saya tidak mudah menyerah. Jodoh itu harus dikejar bukan diam dan menerima keadaan. Sampai bertemu dipencarian selanjutnya! yeay
0 komentar:
Posting Komentar